“…dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi…” (QS. Ali Imran: 191)
Yakni mereka merenungi dan memikirkan penciptaan langit dan bumi. Siapa yang menciptakannya? Untuk apa ia diciptakan?
Mereka juga memikirkan kebesarannya, keluasannya, kesempurnaannya, dan berbagai tanda kekuasaan Allah yang ada di dalamnya.
Mereka memikirkan makhluk-makhluk besar dan agung ini, wahai saudara-saudara! Langit beserta seluruh isinya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya. Betapa banyak tanda kekuasaan Allah yang ada di muka bumi ini! Seandainya orang yang berakal memikirkannya, niscaya cukup baginya memikirkan satu saja dari tanda-tanda kekuasaan-Nya hingga ia mendapatkan petunjuk darinya, mengenal siapa Tuhannya, dan mengetahui kewajibannya kepada Tuhannya, Maha Suci Dia dan Maha Terpuji.
Bahkan Allah Azza wa Jalla berfirman: “Dan pada diri kalian, tidakkah kalian memperhatikan?” (QS. Adz-Zariyat: 21)
Andai ia memikirkan dirinya dan apa yang Allah titipkan padanya berupa rahasia-rahasia dan tanda-tanda kekuasaan-Nya, niscaya ia akan menyaksikan keajaiban.
“Betapa mengherankan! Bagaimana mungkin Tuhan dimaksiati, atau bagaimana bisa Dia diingkari padahal pada setiap gerakan dan diam, ada bukti kekuasaan-Nya. Dalam segala sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan bahwa Dia-lah Yang Maha Esa.”
Dalam segala hal terdapat tanda kekuasaan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Terpuji. Maka alangkah baiknya, wahai saudara-saudaraku, untuk memikirkan dan mengarahkan generasi muda agar gemar bertafakur. Karena berpikir dan merenung adalah nutrisi bagi hati dan penguat keyakinannya.
Generasi muda kita saat ini, wahai saudara-saudara, sedang menghadapi gempuran pelemahan iman dalam perkara-perkara prinsipil dan hal-hal yang besar.
Sementara orang-orang yang menebarkan keraguan itu, wahai saudara-saudara, tidak memiliki sedikit pun dasar pemikiran. Mereka tidak memiliki bukti, baik secara akal maupun dalil wahyu. Namun, tetap saja mereka mampu memengaruhi sebagian orang. Mengapa bisa begitu? Karena mereka menyasar generasi yang pikirannya kosong dari ilmu. Mereka sama sekali tidak memiliki ilmu.
Maka, dengan melemparkan syubhat kecil — yang bahkan tak layak disebut syubhat — orang-orang tetap mendengarnya. Hari ini, orang-orang cenderung gemar mendengar syubhat. Padahal semestinya, mereka sama sekali janganlah mendengarnya, sekalipun ia seorang penuntut ilmu. Namun jika seseorang terpapar syubhat, sedangkan ia tidak memiliki bekal ilmu sedikitpun, bisa jadi sebagian syubhat itu melekat di benaknya.
Oleh sebab itu, anjuran kepada mereka untuk mencermati dan memikirkan tidak diragukan lagi dapat memperkuat keyakinan dan keimanan mereka. Itulah sebabnya, di antara faktor terbesar bertambahnya iman adalah dengan memikirkan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) dan ayat-ayat syar’iyah (Al-Qur’an).
====
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
يَتَأَمَّلُونَ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ مَنْ الَّذِي خَلَقَهَا؟ وَلِمَاذَا خُلِقَتْ؟
وَعَظَمَتِهَا وَسَعَتِهَا وَإِتْقَانِهَا وَمَا فِيهَا مِنَ الْآيَاتِ
يَتَفَكَّرُونَ فِي هَذِهِ الْمَخْلُوقَاتِ الْهَائِلَةِ الْعَظِيمَةِ يَا إِخْوَانُ السَّمَاوَاتُ وَمَا فِيهَا وَالأَرَاضِيْنَ وَمَا عَلَيْهَا وَكَمْ مِنَ الْآيَاتِ الْعَظِيمَةِ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ لَوْ تَفَكَّرَ فِيهَا الْعَاقِلُ لَكَفَاهُ أَنْ يَتَفَكَّرَ فِي آيَةٍ وَاحِدَةٍ حَتَّى يَهْتَدِيَ بِهَا يَا إِخْوَانِي وَيَعْرِفَ بِهَا مَنْ رَبُّهُ وَمَا وَاجِبُهُ تِجَاهَ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ
حَتَّى قَالَ عَزَّ وَجَلَّ وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُوْنَ
يُفَكِّرُ فِي نَفْسِهِ أَوْ فَكَّرَ فِيمَا أَوْدَعَ اللَّهُ فِيهِ مِنَ الْأَسْرَارِ وَمِنَ الْآيَاتِ لَتَرَى فِيْهَا الْعَجَبَ
فَيَا عَجَبًا كَيْفَ يُعْصَى الِإلَهُ أَمْ كَيْفَ يَجْحَدُهُ الْجَاحِدُ وَلِلَّهِ فِي كُلِّ تَحْرِيكَةٍ وَتَسْكِينَةٍ أَبَدًا شَاهِدُ وَفِي كُلِّ شَيْءٍ لَهُ آيَةٌ تَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ وَاحِدُ
فِي كُلِّ شَيْءٍ لَهُ آيَةٌ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ فَيَحْسُنُ يَا إِخْوَانِي التَّفَكُّرُ وتَوْجِيهُ الشَّبَابِ وَالنَّاشِئَةِ إِلَى التَّفَكُّرِ لِأَنَّ التَّفَكُّرَ وَالتَّذَكُّرَ غِذَاءٌ لِلْقَلْبِ وَإِقْنَاعٌ لِلْقَلْبِ
شَبَابُنَا الْيَوْمَ يَتَعَرَّضُونَ يَا إِخْوَانِي لِلتَّشْكِيكِ فِي ثَوَابِتَ وَفِي أُمُورٍ كِبَارٍ
وَلَيْسَ مَعَ مَنْ يُشَكِّكُونَهُمْ مِنَ الْأَعْدَاءِ لَيْسَ مَعَهُمْ يَا إِخْوَانِي ذَرَّةُ فِكْرٍ لَيْسَ عِنْدَهُمْ دَلِيلٌ لَا مِنْ عَقْلٍ وَلَا مِنْ سَمْعٍ وَمَعَ ذَلِكَ يَسْتَهْوُونَ بَعْضَ النَّاسِ لِمَاذَا؟ لِأَنَّهُمْ يُخَاطِبُونَ أُنَاسًا خَالِيَةً أَذْهَانُهُمْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَا لَهُمْ ذَرَّةُ عِلْمٍ
فَيَطْرَحُ شُبْهَةً حَقِيرَةً مَا تَرْقَى حَتَّى إِلَى مُسْتَوَى الشُّبْهَةِ فَيَسْمَعُهَا النَّاسُ وَالْيَوْمَ النَّاسُ يَسْمَعُونَ الشُّبُهَاتِ وَكَانَ الْوَاجِبُ عَلَيْهِمْ أَلَّا يَسْمَعُوا أَصْلًا حَتَّى وَلَوْ كَانَ طَالِبُ عِلْمٍ وَلَكِنْ إِذَا تَعَرَّضَ لِلسَّمَاعِ وَكَانَ جَاهِلًا لَيْسَ عِنْدَهُ مِنَ الْعِلْمِ شَيْءٌ فَقَدْ يَعْلَقُ فِي ذِهْنِهِ شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمُورِ
فَحَثُّهُمْ عَلَى النَّظَرِ وَالتَّفَكُّرِلَا شَكَّ يُقَوِّي ثِقَتَهُمْ وَإِيْمَانَهُمْ وَلِهَذَا كَانَ مِنْ أَعْظَمِ أَسْبَابِ زِيَادَةِ الْإِيمَانِ التَّفَكُّرُ فِي الْآيَاتِ الْكَوْنِيَّةِ وَالْآيَاتِ الشَّرْعِيَّةِ